Bagaimanakah hari-hari anda selama ini? Tuliskanlah dalam secarik kertas atau handphone yang anda bawa saat ini.
Begitulah kalimat pembuka sekaligus perintah dari ustadz Yusuf Mansur, setelah menyapa para peserta Doa & Munajat Untuk Masalah Dan Hajat di Spiritual Gathering With Ust Yusuf Mansur,
Ust Yusuf memberikan waktu kepada peserta. Saya kemudian menuliskan beberapa ungkapan perasaan beban dalam hidup saya, baru menuliskan dua permasalahan dan ternyata waktu menulis sudah habis. Maka, Ust Yusuf memanggil peserta yang ingin berbagi masalahnya untuk memberikan catatan yang ditulis mereka kepada Ust Yusuf Mansur.
Beberapa catatan itu dibacakan, isinya macam-macam ada yang kondisi saat ini terlilit hutang milyaran, tubuhnya sedang sakit kronis sampai yang paling membuat decak kagum adalah keluhan langsung dari peserta pria kepada Ust Yusuf Mansur, kenapa sudah jor-joran sedekah tidak juga mendapatkan jodoh?
kemudian dipanggilah peserta yang komplain itu untuk didoakan dan dipromosikan. tak lama setelah itu ada lagi keluhan dari peserta perempuan, dari catatan yang dibacakan ternyata ia ingin sekali menikah.
Akhirnya keduanya dipanggil untuk maju ke panggung oleh Ustadz Yusuf Mansur.Sebut saja nama pria itu Saiful (26) dan yang perempuan bernama Azizah (24 th). Di depan panggung Ust Yusuf Mansur kemudian mengatakan apabila serius ingin menikah maka sebagai hadiah akan diberikan paket umroh, semakin cepat menikah maka akan semakin cepat juga berangkat umroh. Subhanallah.
Azizah sendiri menginginkan calon suami yang bisa membimbingnya dan anak-anaknya kelak menjadi para penghafal Al Qur’an. Keluarga Penghafal Al Qur’an. Demikianlah cita-citanya yang mulia. Allahuakbar! Cerita tentang mereka kita doakan saja semoga mendapatkan restu dari kedua orang tua dan kemudahan dari Allah dalam mewujudkan ikatan pernikahan itu. Aamiin.
Jadi, setelah acara mempertemukan Azizah dan Saiful, Ust Yusuf Mansur kemudian menyampaikan bahwa dengan menuliskan semua beban kita, hal itu merupakan salah satu cara kita untuk curhat ke Allah.
“Lampirkan semua keluh kesahmu lalu tujulah Allah day by day,” ungkapnya.
Karena Allah tempatnya meminta, Allah Maha Besar, lanjutnya.
Kemudian peserta disuruh untuk membalikan telapak tangan secepat mungkin. lagi, lagi dan lagi.
“Ingat Allah lebih mampu merubah segala sesuatu melebihi cepatnya kita membalikan telapak tangan,” tuturnya.
Jangan takut akan segala permasalahan yang menimpa kita, karena kita punya senjata utama, senjata itu adalah Al Qur’an Nul Karim. Kebahagiaan kita adalah saat membaca Al Qur’an dan mempelajari maknanya.
Ada EMPAT kunci KEBAHAGIAAN dalam hidup ini;
Pertama: Hafalkan Al Qur’an satu hari satu Ayat.
Kedua: Hafalkan juga terjemahannya
Ketiga:Khatamkan Al Qur’an satu hari satu lembar
Keempat: Khatamkan juga terjemahannya satu hari satu lembar.
Lalu apa dengan empat kunci diatas maka hidup kita akan berubah?
Tentu saja BERUBAH! namun catatan yang sudah dituliskan sebelumnya tidak akan berubah dalam sekejap butuh waktu untuk mengubahnya.
Tapi hey lihatlah!
Dalam catatan harian kita yang tertulis:
Saya punya hutang milyaran
Saya sedang sakit parah
Saya belum menemukan jodoh.
maka dibawah catatan-catatan itu tertulis,
Alhamdulillah saya sudah hafal satu ayat Al Qu’ran dan memahami terjemahannya,
Alhamdulillah saya telah khatam satu lembar Al Qu’ran satu lembar beserta terjemahannya.
Maka dengan begitu langkah kita akan mendapatkan bimbingan dari Allah.
“Allah Wil Guide You,” tegas ust Yusuf Mansur. Ust Yusuf Mansur kemudian menceritakan seorang pria bernama Mansur yang hidupnya berawal dari keterpurukan namun dengan menjalankan EMPAT KUNCI kebahagiaan itu hari demi hari hidupnya semakin berubah ke arah yang lebih baik lagi.
Segala keraguan, keputusasaan dan ketergesa-gesaan sesungguhnya adalah perbuatan syaiton, maka tetaplah istiqamah untuk senantiasa menjadi sahabat Al Qur’an. Dimana setiap hari ada interaksi kita dengan Al Qur’an.
Tidak Ada Kata terlambat, jadikan malam ini sebagai momentum perubahan,
DREAM!PRAY!ACTION!
MIMPI.DOA.DAN BERGERAKLAH!
Ingat Allah Maha Besar.
Semua bisa terjadi atas kehendakNya
Kun Fayakun
0 comments:
Post a Comment