Diary Dewi Yamin

Working Mom yang selalu ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga

  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Home
  • Business
    • Internet
    • Market
    • Stock
  • Downloads
    • Dvd
    • Games
    • Software
      • Office
  • Parent Category
    • Child Category 1
      • Sub Child Category 1
      • Sub Child Category 2
      • Sub Child Category 3
    • Child Category 2
    • Child Category 3
    • Child Category 4
  • Featured
  • Health
    • Childcare
    • Doctors
  • Uncategorized

Friday, 24 May 2013

Menyambut Ramadhan

 Dewi Yamin     09:57     menyambut ramadhan, Ramadhan     No comments   


Tiba saatnya kaum muslimim menyambut tamu agung bulan Ramadhan, tamu yang dinanti-nanti dan dirindukan kedatangannya. Sebentar lagi tamu itu akan bertemu dengan kita. Tamu yang membawa berkah yang berlimpah ruah. Tamu bulan Ramadhan adalah tamu agung, yang semestinya kita bergembira dengan kedatangannya dan merpersiapkan untuk menyambutnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ (58) [يونس/58]

“Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad), dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaknya dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa mereka yang kumpulkan (dari harta benda). (Yunus: 58)

Yang dimaksud dengan “karunia Allah” pada ayat di atas adalah Al-Qur’anul Karim (Lihat Tafsir As Sa’di).

Bulan Ramadhan dinamakan juga dengan Syahrul Qur’an (Bulan Al Qur’an). Karena Al-Qur’an diturunkan pada bulan tersebut dan pada setiap malamnya Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Sallam untuk mengajari Al-Qur’an kepada beliau. Bulan Ramadhan dengan segala keberkahannya merupakan rahmat dari Allah. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu lebih baik dan lebih berharga dari segala perhiasan dunia.

‘Ulama Ahli Tafsir terkemuka Al-Imam As-Sa’di rahimahullah berkata dalam tafsirnya: “Bahwasannya Allah memerintahkan untuk bergembira atas karunia Allah dan rahmat-Nya karena itu akan melapangkan jiwa, menumbuhkan semangat, mewujudkan rasa syukur kepada Allah, dan akan mengokohkan jiwa, serta menguatkan keinginan dalam berilmu dan beriman, yang mendorang semakin bertambahnya karunia dan rahmat (dari Allah). Ini adalah kegembiraan yang terpuji. Berbeda halnya dengan gembira karena syahwat duniawi dan kelezatannya atau gembira diatas kebatilan, maka itu adalah kegimbiraan yang tercela. Sebagaimana Allah berfirman tentang Qarun,

“Janganlah kamu terlalu bangga, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang membanggakan diri.” (Al Qashash: 76)

Karunia dan rahmat Allah berupa bulan Ramadhan juga patut untuk kita sampaikan dan kita sebarkan kepada saudara-saudara kita kaum muslimin. Agar mereka menyadarinya dan turut bergembira atas limpahan karunia dan rahmat dari Allah. Allah berfirman :

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ (11)

“Dan terhadap nikmat dari Rabb-Mu hendaklah kamu menyebut-nyebutnya.” Adh-Dhuha: 11)

Dengan menyebut-nyebut nikmat Allah akan mendorong untuk mensyukurinya dan menumbuhkan kecintaan kepada Dzat yang melimpahkan nikmat atasnya. Karena hati itu selalu condong untuk mencintai siapa yang telah berbuat baik kepadanya.

Maka sudah sepantasnya seorang muslim benar-benar menyiapkan diri untuk menyambut bulan yang penuh barakah itu, yaitu menyiapkan iman, niat ikhlash, dan hati yang bersih, di samping persiapan fisik.

Ramadhan adalan bulan suci yang penuh rahmat dan barakah. Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka pintu-pintu Al-Jannah (surga), menutup pintu-pintu neraka, dan membelenggu syaithan. Allah ‘Azza wa Jalla melipat gandakan amalan shalih yang tidak diketahui kecuali oleh Dia sendiri.

Barangsiapa yang menyambutnya dengan sungguh-sungguh, bershaum degan penuh keimanan dan memperbanyak amalan shalih, serta menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang bisa merusak ibadah shaumnya, niscaya Allah ‘Azza wa Jalla akan mengampuni dosa-dosanya dan akan melipatkan gandakan pahalanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبٍ

“Barang siapa yang bershaum dengan penuh keimanan dan harapan (pahala dari Allah), niscaya Allah mengampuni dosa-dosa yang telah lampau.” (Muttafaqun ‘alahi)

Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Sallam juga bersabda :

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

“Setiap amalan bani Adam akan dilipat gandakan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, Allah I berfirman: “kecuali ibadah shaum, shaum itu ibadah untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya.” (HR. Muslim)

Masih banyak lagi keutamaan dan keberkahan bulan Ramadhan yang belum disebutkan dan tidak cukup untuk disebutkan di sini.

Namun yang terpenting bagi saudara-saudaraku seiman, adalah mensyukuri atas limpahan karunia Allah dan rahmat-Nya. Janganlah nikmat yang besar ini kita nodai dan kita kotori dengan berbagai penyimpangan dan kemaksiatan. Nikmat itu akan semakin bertambah bila kita pandai mensyukurinya dan nikmat itu akan semakin berkurang bahkan bisa sirna bila kita mengkufurinya.

Termasuk perbuatan yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah perbuatan yang banyak dilakukan oleh kaum muslimin dalam menyambut bulan Ramadhan dengan amalan atau ritual tertentu, di antaranya :

1. Apa yang dikenal dengan acara Padusan.

Yaitu mandi bersama-sama dengan masih mengenakan busana, terkadang ada yang memimpin di suatu sungai, atau sumber air, atau telaga. Dengan niat mandi besar, dalam rangka membersihkan jiwa dan raga sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Sampai-sampai ada di antara muslimin yang berkeyakinan Kalau sekali saja terlewat dari ritual ini, rasanya ada yang kurang meski sudah menjalankan puasa. Jelas perbuatan ini tidak pernah diajarkan dan tidak pernah diterapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Demikian juga para shahabat, para salafus shalih, dan para ‘ulama yang mulia tidak ada yang mengamalkan atau menganjurkan amaliah tersebut. Sehingga kaum muslimin tidak boleh melakukan ritual ini.

Belum lagi, dalam ritual Padusan ini, banyak terjadi kemungkaran. Ya, jelas-jelas mandi bersama antara laki-laki dan perempuan. Jelas ini merupakan kemungkaran yang sama sekali bukan bagian dari ajaran Islam.

2. Nyekar di kuburan leluhur.

Tak jarang dari kaum muslimin, menjelang Ramadhan tiba datang ke pemakaman. Dalam Islam ada tuntunan ziarah kubur, yang disyari’atkan agar kaum muslimin ingat bahwa dirinya juga akan mati menyusul saudara-saudaranya yang telah meninggal dunia lebih dahulu, sehingga dia pun harus mempersiapkan dirinya dengan iman dan amal shalih. Namun ziarah kubur, yang diistilahkan oleh orang jawa dengan nyekar, yang dikhususkan untuk menyambut Ramadhan tidak ada tuntunannya dalam syari’at Islam. Apalagi mengkhusukan nyekar di kuburan leluhur. Ini adalah perkara baru dalam agama. Tak jarang dalam ziarah kubur tercampur dengan kemungkaran. Yaitu sang peziarah malah berdoa kepada penghuni kubur, meminta-minta pada orang yang sudah mati, atau ngalap berkah dari tanah kuburan! Ini merupakan perbuatan syirik!

3. Minta ma’af kepada sesama menjelang datangnya Ramadhan.

Dengan alasan agar menghadapi bulan Ramadhan dengan hati yang bersih, sudah terhapus beban dosa terhadap sesama. Bahkan di sebagian kalangan diyakini sebagai syarat agar puasanya sempurna.

Tidak diragukan, bahwa meminta ma’af kepada sesama adalah sesuatu yang dituntunkan dalam agama, mengingat manusia adalah tempat salah dan lupa. Meminta ma’af di sini umum sifatnya, bahkan setiap saat harus kita lakukan jika kita berbuat salah kepada sesama, tidak terkait dengan waktu atau acara tertentu. Mengkaitkan permintaan ma’af dengan Ramadhan, atau dijadikan termasuk cara untuk menyambut Ramadhan, maka jelas ini membuat hal baru dalam agama. Amaliah ini bukan bagian dari tuntunan syari’at Islam.

Itulah beberapa contoh amalan yang tidak ada tuntunan dalam syari’at yang dijadikan acara dalam menyambut bulan Ramadhan. Sayangnya, amaliah tersebut banyak tersebar di kalangan kaum muslimin.

Semestinya dalam menyambut Ramadhan Mubarak ini kita mempersiapkan iman dan niat ikhlash kita. Hendaknya kita berniat untuk benar-benar mengisi Ramadhan ini dengan meningkatkan ibadah dan amal shalih. Baik puasa itu sendiri, memperbaiki kualitas ibadah shalat kita, berjama’ah di masjid, qiyamul lail (shalat tarawih), tilawatul qur’an, memperbanyak dzikir, shadaqah, dan berbagai amal shalih lainnya.

Tentunya itu semua butuh iman dan niat yang ikhlash, disamping butuh ilmu tentang bagaimana tuntunan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam melaksanakan berbagai amal shalih tersebut. agar amal kita menjadi amal yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Juga perlu adanya kesiapan fisik, agar tubuh kita benar-benar sehat sehingga bisa menjalankan berbagai ibadah dan amal shalih pada bulan Ramadhan dengan lancar.

Puncak dari itu semua adalah semoga puasa dan semua amal ibadah kita pada bulan Ramadhan ini benar-benar bisa mengantarkan kita pada derajat taqwa di sisi Allah ‘Azza wa Jalla.

Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang gagal dalam Ramadhan ini. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

رب صائم ليس له من صيامه إلا الجوع، ورب قائم ليس له من قيامه إلا السهر

“Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak ada yang ia dapatkan dari puasanya kecuali rasa lapar saja. Dan berapa banyak orang menegakkan ibadah malam hari, namun tidak ada yang ia dapatkan kecuali hanya begadang saja.” (HR. Ibu Majah)

Juga beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

إن جبريل عليه السلام أتاني فقال من أدرك شهر رمضان فلم يغفر له فدخل النار فأبعده الله قل آمين فقلت آمين

“Sesungguhnya Jibril ‘alaihis salam mendatangiku, dia berkata : ‘Barangsiap yang mendapati bulan Ramadhan namun tidak menyebakan dosanya diampuni dia akan masuk neraka dan Allah jauhkan dia. Katakan amin (wahai Muhammad). Maka aku pun berkata : Amin.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ahmad)

Semoga kita termasuk orang yang mendapat keutamaan dan fadhilah dalam bulan Ramadhan ini. Semoga Allah menyatukan hati-hati kita di atas Islam dan Iman. Dan semoga Allah menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai jembatan menuju keridhaan Allah ‘Azza wa Jallah dan meraih ketaqwaan kepada-Nya.

Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

3 Nasehat Yusuf Mansur

 Dewi Yamin     09:44     nasehat yusuf mansur, tausyiah yusuf mansur     1 comment   


Selama hidupnya, Ustadz Yusuf Mansur juga pernah mengalami masa-masa yang sulit. Sempat terlilit utang, masuk penjara, hingga berjualan es di bus. Semua yang ia bangun selama ini kembali ke titik 0. Pada masa-masa tersebut, justru menjadi titik balik perubahan kehidupannya. Beliau menulis bait-bait perenungan bagi dirinya sendiri pada kala itu, agar termotivasi dan bangkit dari keterpurukan.

Ada 3 bait perenungan beliau yang sangat menarik, karena berkaitan dengan kehidupan dunia dan akhirat. Berikut ini 3 butir sikap hidup/ nasehat dari Yusuf Mansur yang terdapat pada buku “Buat Apa Susah? Segarkan hidupmu dengan percaya”:

1. Fatamorgana

Wahai diriku… kadang dunia bak fatamorgana. Seolah-olah kita sedang menuju oase untuk mereguk airnya. Padahal, itu hanya angan-angan kosong yang tidak bisa memenuhi dahaga. Seolah-olah kita sedang memeluknya padahal kita sedang memeluk sesuatu yang kosong, yang tidak memenuhi apapun bagi kehidupan kita. Seolah-olah ia bisa kita buru, ternyata ia sedang memperlakukan kita sebagai budak. Kita sering capek sendiri. Kita dapatkan ia, tetapi ia terlepas lagi dari genggaman. Kita dekap dia, dia malah berontak. Tidak ada yang disisakan oleh dunia melainkan kesibukan yang melalaikan saja.

2. Akan Hancur, Akan hilang

Wahai diriku… kejarlah dunia sebagai modal untuk kepentingan akhiratmu. Jangan berhenti dengan bangganya dunia yang tergenggam. Sebab, dunia akan hilang, dunia akan hancur. Sebaliknya, usahakanlah apa yang engkau kejar adalah ampunan dan keridhaan-Nya.

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga dengan banyaknya harta dan anak. Dunia bagaikan hujan yang membuat tanam-tanaman mengagumkan para petani. Kemudian, tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Di akhirat ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS Al-Hadid [57]:20)

3. Jika Hanya Mengejar Dunia

Wahai diriku… alangkah ruginya jika kita hanya mengejar dunia, tidak mengejar keridhaan Allah sebagai pemilik dunia. Alangkah ruginya kita tenggelam mengejar kesibukan dunia dan tidak menyibukkan diri dalam persiapan hidup di akhirat. Allah telah memberi tahu kita dan mengajarkan lewat serangkaian pengalaman kehidupan bahwa Allah dan amal salehlah yang harus lebih dijadikan tujuan.
“Harta dan anak-anak adalah sekadar perhiasan kehidupan dunia. Amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi tujuan.” (QS Al-Kahfi [18]:46)

Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Thursday, 23 May 2013

Wanita Yang Dirindukan Surga

 Dewi Yamin     11:55     Wanita, wanita yang dirindukan surga     No comments   


Setiap orang, baik laki-laki maupun wanita, pasti sangat mendambakan surga. Cita-cita tertinggi dari setiap kita yang selalu tertanam dalam hati adalah masuk ke dalam surga-Nya, itulah refleksi untaian doa yang selalu disenandungkan disetiap kesempatan, dan inilah doa sebaik-baiknya bagi seorang Muslim.

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan (hasanah) di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Al-Baqarah [2]: 201).

Tentang kenikmatan surga Rasulullah SAW pernah menggambarkan melalui sabdanya, “Mata tidak pernah melihatnya, telinga tidak pernah mendengarnya, dan tidak pernah terlintas di relung hati manusia.” (HR Bukhari dan Muslim).

Pertanyaannya, sifat-sifat wanita yang bagaimanakah yang dirindukan oleh surga itu?

Pertama, wanita yang taat menjalankan agama. 

Seorang wanita yang taat berpegang teguh dengan agama Allah SWT meskipun ia hidup di bawah seorang suami yang kafir.
“Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” (QS At-Tahrim [66]: 11).

Kedua, wanita yang berhias dengan amal shalih.

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab [33]: 35).

Ketiga, wanita yang baik dalam mendidik anak perempuan.

“Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan dengan sesuatu, kemudian dia tetap berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut bisa menjadi penghalang baginya dari api neraka.” (HR Bukhari dan Muslim).

Keempat, wanita yang shalat lima waktu, puasa Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya.

“Apabila wanita shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, dia menjaga kemaluannya, menaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.” (HR Ahmad).

Kelima, wanita yang amar ma’ruf nahi mungkar.

 “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS At-Taubah [9]: 71).

Keenam, wanita yang sabar menerima penyakit.

Atha' bin Abi Rabbah RA berkata, Ibnu Abbas pernah bercerita kepadaku, “Maukah aku tunjukkan kepadamu wanita penghuni surga? Ada seorang wanita yang datang kepada Nabi SAW dan berkata, “Wahai Nabi, aku menderita penyakit sejenis ayan, apabila penyakit itu kumat aku tidak sadar sampai membuka auratku, berdoalah kepada Allah agar menyembuhkanku.” Nabi SAW bersabda, “Apabila kamu mau bersabar maka bagimu surga, tetapi apabila tidak maka saya bisa mendoakanmu kepada Allah.” Wanita tadi menjawab, “Baiklah aku bersabar, tetapi doakan agar aku tidak sampai membuka aurat.” Kemudian Nabi SAW mendoakannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Ketujuh, wanita yang tidak pernah menyakiti siapa pun.

Abu Hurairah RA berkata, “Ada yang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang rajin shalat malam dan puasa di siang hari serta bersedekah, tetapi dia menyakiti tetangganya dengan lisannya. Maka Rasulullah SAW menjawab, “Tidak ada kebaikan padanya, dia termasuk penghuni neraka.” Mereka bertanya kembali, “Di sana ada seorang wanita yang hanya shalat wajib dan bersedekah dengan sepotong keju, tetapi dia tidak pernah menyakiti siapa pun?” Rasulullah SAW menjawab, “Dia penghuni surga.” (H.R. Ahmad, Bukhari, Ibnu Hibban, dan Hakim).

Kedelapan, wanita yang selalu mencari keridhaan suami.

Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kalian aku kabari tentang para wanita penghuni surga? Yaitu wanita yang pengasih, banyak anak, dan berperilaku baik. Jika ia didzalimi (suaminya marah kepadanya), atau ia berbuat dzalim (kepada suaminya) ia berkata, “Ini tanganku berada di tanganmu. Aku tidak bisa memejamkan mataku hingga engkau ridha.” (Lihat dalam Shahih al-Jami').

Kesembilan, wanita yang taat kepada suami dalam hal kebaikan.

Husain  bin Muhsin RA berkata, “Bibiku telah menceritakan kepadaku, “Aku pernah datang menemui Rasulullah SAW untuk sebuah keperluan. Rasulullah berkata, “Ada apa ini, apakah engkau punya suami?” Aku menjawab, “Ya.” Rasulullah kembali bertanya, “Bagaimana ketaatanmu kepadanya?” Aku menjawab, “Aku tidak pernah meremehkan ketaatan dan pengabdian kepadanya, kecuali jika aku tidak mampu. Rasulullah SAW menjawab, “Lihatlah dirimu, sejauhmana kedudukanmu di mata suamimu, dia adalah surga dan neraka bagimu.” (Lihat dalam Adab Az-Zifaf).

Kesepuluh, wanita yang menyayangi  binatang.

Alkisah, ada seekor anjing sedang berada di sekitar sumur air. Anjing itu hampir-hampir mati karena kehausan. Tidak jauh dari sumur, ada seorang wanita pezina dari kalangan Bani Israil. Lantas, dengan sigap wanita itu pun melepas sepatunya dan mengambil air dari sumur, kemudian meminumkan air itu kepada anjing tersebut. Akhirnya, wanita tersebut diampuni Allah disebabkan perbuatannya (memberi minum anjing).” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Kesebelas, wanita yang amar ma'ruf nahi munkar.

Allah SWT berfirman, “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS At-Taubah [9]: 71). Wallahu a'lam.
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Orang yang Dicintai Allah SWT

 Dewi Yamin     11:44     Cinta Allah, orang yang dicintai allah     No comments   


Inilah 18 orang yang beruntung karena telah dicintai Allah SWT.
Siapa saja mereka dan kenapa Allah SWT sangat sayang dan mencintai mereka ???

Orang-orang yang dicintai Allah SWT:

1. At-Tawwabin.
Orang-orang yang bertaubat

… Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah [2]: 222)

2. Al-Mutathohirin.
Orang-orang yang suka bersuci /menjaga wudhu

… Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah [2]: 222)

3. Al-Muqsithin.
Orang-orang yang adil

… sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang adil. (QS. Al-Maa’idah [5]: 42)

4. Al-Muttaqin.
Orang-orang yang taqwa

… maka sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Imran [3]: 76)

5. Al-Muhsinin.
Orang-orang yang suka berbuat kebaikan

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali ‘Imran [3]: 134)

6. Al-Mutawakilin.
Orang-orang yang bertawakal kepada ALLAH Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada ALLAH. Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-NYA. (QS. Ali ‘Imran [3]: 159)

7. As-Shobirin.
Orang-orang yang sabar ALLAH menyukai orang-orang yang sabar.
(Ali ‘Imran [3]: 146)

8. Orang-orang yang mengikuti Rasul
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai ALLAH, ikutilah aku, niscaya ALLAH mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Ali ‘Imran[3]:31)

9. Orang-orang yang berperang di jalan ALLAH.
Sesungguhnya ALLAH menyukai orang yang berperang dijalan-NYA dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
(QS. Ash-Shaff [61]: 4)

10. Orang-orang yang tidak suka mengeluarkan kata-kata yang keji, berpikir mandiri, sabar dan rajin melakukan sholat malam. 
Imam al-Baqir as berkata, ”Sesungguhnya ALLAH mencintai orang yan (apabila) bersenda gurau tidak mengeluarkan kata-kata yang keji, yang berpikir mandiri, selalu bersabar (apabila) sendirian, dan suka melakukan shalat malam”

11. Orang-orang yang hatinya senantiasa sedih namun tetap bersyukur kepada ALLAH subhana wa Ta'ala . 
Imam Ali Zainal ‘Abidin as berkata, ”Sesungguhnya ALLAH mencintai setiap hati yang selalu merasa sedih, dan setiap hamba yang selalu bersyukur”

12. Orang-orang yang memiliki sifat malu (al-hayya’) dan santun (al-halim).
Rasulullah saw. bersabda, ”Sesungguhnya ALLAH mencintai orang yang memiliki sifat malu, orang yang senantiasa santun, orang yang selalu menjaga kesucian dirinya (‘afif) , dan orang yang enggan berbuat keji (muta’afiffah)”

13. Orang-orang yang rajin sholat malam, bersedekah, dan tidak takut mati di jalan ALLAH. Rasulullah saw bersabda, ”Tiga macam orang yang ALLAH ‘Azza wa Jalla mencintai mereka yakni mereka yang senantiasa bangun di malam hari (untuk mengerjakan shalat malam) lalu membaca

Kitab ALLAH (Al-Qur’an), mereka yang senang bersedekah dengan tangan kanannya sambil menyembunyikannya dari tangan kirinya, dan mereka yang mengalahkan dan mengusir musuhnya dalam perang sementara kawan-kawannya menyerahkan diri kepada musuh”

14. Orang-orang yang saling mencintai di jalan ALLAH, bersilaturahiim dan bertawakkal kepada ALLAH.
Di dalam hadits Mi’raj diriwayatkan bahwa ALLAH ‘Azza wa Jalla telah berfirman, ”Wahai Muhammad! Wajib bagi-KU mencintai orang-orang yang saling mencintai di jalan-KU, dan wajib bagi-KU mencintai orang-orang yang saling berkasih sayang di jalan-KU, dan wajib bagi-Ku mencintai orang-orang yang suka bersilatur-rahim di jalan-Ku, dan wajib bagi-KU mencintai orang-orang yang senantiasa bertawakkal kepada-KU…”

15. Orang-orang yang mencintai amal yang diwajibkan kepadanya.
ALLAH Tabaraka Ta’ala berfirman, ”Tiada yang lebih Aku cintai dari seorang hamba-KU daripada kecintaan sang hamba kepada apa yang telah Aku wajibkan baginya”

16. Orang-orang yang mampu meredam kemarahannya dengan santun. 
Rasulullah saw bersabda, ”Wajiblah kecintaan ALLAH atas orang yang marah tetapi ia mampu meredam kemarahannya dengan santun”

17. Orang-orang yang banyak mengingat mati. 
Rasulullah saw bersabda, ”Barangsiapa yang banyak mengingat kematian niscaya ALLAH mencintainya”

18. Orang-orang yang mencintai apa yang dicintai ALLAH dan Rasul-NYA, dan membenci apa yang dibenci ALLAH dan Rasul-NYA.
Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw, ”Aku ingin sekali menjadi orang yang dicintai ALLAH dan Rasul-NYA”.

Rasulullah saw pun berkata, ”Cintailah apa yang dicintai ALLAH dan Rasul-NYA, dan bencilah apa yang dibenci oleh ALLAH dan Rasul-NYA”

Adakah diantara kawan-kawan termasuk salah satunya?
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Arti Cinta kepada Allâh Ta'âla

 Dewi Yamin     11:16     Cinta Allah     No comments   


Imam al-Bukhâri rahimahullâh dan Imam Muslim rahimahullâh meriwayatkan hadits dalam kitab shahîh mereka dari Anas bin Mâlik radhiyallâhu 'anhu, beliau radhiyallâhu 'anhu mengatakan :
بَيْنَمَا أَنَا وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ خَارِجَانِ مِنْ الْمَسْجِدِ فَلَقِيَنَا رَجُلٌ عِنْدَ سُدَّةِ الْمَسْجِدِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَا أَعْدَدْتَ لَهَا فَكَأَنَّ الرَّجُلَ اسْتَكَانَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَعْدَدْتُ لَهَا كَبِيرَ صِيَامٍ وَلَا صَلَاةٍ وَلَا صَدَقَةٍ وَلَكِنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قَالَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
Ketika aku keluar dari masjid bersama Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam, kami dijumpai oleh seorang lelaki di dekat pintu masjid. Orang itu bertanya,”Wahai Rasûlullâh, kapan kiamat tiba?” Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam balik bertanya kepada orang itu : “Apa yang telah kau persiapkan untuk (menyambut)nya?” Anas mengatakan: “Seakan-akan lelaki tersebut tertunduk diam,” kemudian lelaki itu berkata,”Aku tidak menyiapkan (maksudnya, aku belum membekali diri dengan, Red.) shalat, puasa, ataupun shadaqah sunat yang banyak, akan tetapi aku cinta kepada Allâh dan Rasul-Nya.” Mendengar ini Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda : “Engkau bersama dengan orang yang engkau cintai”.[1]
Mendengar sabda beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam, para Sahabat sontak bergembira, sampai-sampai Anas radhiyallâhu 'anhu mengatakan, “Setelah memeluk dien Islam, kami tidak pernah merasakan kebahagiaan yang lebih hebat dibandingkan dengan kebahagiaan karena mendengar sabda Rasûlullâh “Engkau bersama dengan orang yang engkau cintai”.
Mengapa mereka begitu bahagia? Karena mereka sudah diberitahu, bahwa dengan kecintaan yang benar kepada Allâh Ta'âla dan Rasul-Nya, seseorang dapat mencapai derajat yang jarang bisa diraih dengan amal. Karena amal terkadang ternodai oleh hal-hal yang merusaknya dan mengurangi nilainya. Namun, jika di dalam hati seseorang selalu ada cinta yang ikhlas kepada Allâh dan Rasul-Nya, maka kekurangan-kekurangan itu bisa tertutupi.
Namun ini bukan berarti bahwa cinta itu terpisah dari amal atau orang yang mencintai tidak perlu taat kepada yang dicintai, sama sekali tidak! Pengakuan cinta yang terlontar dari mulut, tanpa amal nyata, hanyalah sebuah kebohongan; Sebagaimana amalan yang tidak dilandasi raca cinta hanya akan menjadi sesuatu yang tidak bermanfaat, ibarat badan tanpa ruh. Jadi amal merupakan konsekuensi cinta dan bisa dijadikan tolok ukur kejujuran sebuah pengakuan.
Kecintaan yang benar (kepada Allâh Ta'âla ) memiliki rasa manis dan lezat yang tidak mungkin dirasakan oleh orang-orang yang mengaku mencintai-Nya (tanpa bukti). Dalam hadits shahih riwayat Imam al-Bukhâri dan Muslim, Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda :
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Ada tiga sifat, barangsiapa memiliki tiga sifat ini, maka dia akan merasakan manisnya iman (kesempurnaan iman, yaitu) : menjadikan Allâh dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada (siapapun) selain keduanya; Mencintai orang lain semata-mata karena Allâh dan merasa benci (enggan) untuk kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allâh sebagaimana dia enggan untuk dilemparkan ke dalam api.[2]
Jika rasa cinta kepada Allâh Ta'âla sudah ada dalam kalbu kita, maka kewajiban kita selanjutnya adalah menjaga rasa itu dan kita berharap diwafatkan dalam keadaan kita mencintai dan dicintai oleh Allâh Ta'âla. Namun ini bukan hal mudah, banyak tantangan yang harus dilewati, terlebih di zaman seperti zaman sekarang ini. Fitnah begitu banyak tersebar ditambah lagi setan yang tidak pernah surut menggoda dan menjebak manusia. Hanya kepada Allâh Ta'âla kita memohon agar Allâh Ta'âla menganugerahkan kepada kita rasa cinta kepada-Nya dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba yang dicintai oleh Allâh Ta'âla.
Kita memohon kepada-Nya agar senantiasa membantu kita dalam menjalankan apa yang menjadi konsekuensi keimanan dan kecintaan kita kepada Allâh Ta'âla.
رَبَّنَا أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
"Ya Rabb kami, tolonglah kami untuk (selalu) berzikir, bersyukur dan beribadah dengan sebenarnya kepada-Mu".[3]
[1]HR Imam al-Bukhâri, no. 6171; Fathul Bâri (10/573). Juga diriwayatkan Imam Muslim, no. 2639, dan lafazh hadits di atas merupakan lafazh milik Imam Muslim.
[2]HR al-Bukhâri (no. 16 dan 21) dan Muslim (no. 43).
[3]HR Abu Dâwud (no. 1522) dan an-Nasa-i (no. 1303), dinyatakan shahîh Syaikh al-Albâni.

(Tajuk: Majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XV)
 
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Wednesday, 8 May 2013

4 Kunci Kebahagiaan Hidup

 Dewi Yamin     08:45     kunci kebahagiaan, tausyiah yusuf mansur     No comments   


Bagaimanakah hari-hari anda selama ini? Tuliskanlah dalam secarik kertas atau handphone yang anda bawa saat ini.

Begitulah kalimat pembuka sekaligus perintah dari ustadz Yusuf Mansur, setelah menyapa para peserta Doa & Munajat Untuk Masalah Dan Hajat di Spiritual Gathering With Ust Yusuf Mansur,

Ust Yusuf memberikan waktu kepada peserta. Saya kemudian menuliskan beberapa ungkapan perasaan beban dalam hidup saya, baru menuliskan dua permasalahan dan ternyata waktu menulis sudah habis. Maka, Ust Yusuf memanggil peserta yang ingin berbagi masalahnya untuk memberikan catatan yang ditulis mereka kepada Ust Yusuf Mansur.

Beberapa catatan itu dibacakan, isinya macam-macam ada yang kondisi saat ini terlilit hutang milyaran, tubuhnya sedang sakit kronis sampai yang paling membuat decak kagum adalah keluhan langsung dari peserta pria kepada Ust Yusuf Mansur, kenapa sudah jor-joran sedekah tidak juga mendapatkan jodoh?

kemudian dipanggilah peserta yang komplain itu untuk didoakan dan dipromosikan.  tak lama setelah itu ada lagi keluhan dari peserta perempuan, dari catatan yang dibacakan ternyata ia ingin sekali menikah.

Akhirnya keduanya dipanggil untuk maju ke panggung oleh Ustadz Yusuf Mansur.Sebut saja nama pria itu Saiful (26) dan yang perempuan bernama Azizah (24 th). Di depan panggung Ust Yusuf Mansur kemudian mengatakan apabila serius ingin menikah maka sebagai hadiah akan diberikan paket umroh, semakin cepat menikah maka akan semakin cepat juga berangkat umroh. Subhanallah.

Azizah sendiri menginginkan calon suami yang bisa membimbingnya dan anak-anaknya kelak menjadi para penghafal Al Qur’an. Keluarga Penghafal Al Qur’an. Demikianlah cita-citanya yang mulia. Allahuakbar! Cerita tentang mereka kita doakan saja semoga mendapatkan restu dari kedua orang tua dan kemudahan dari Allah dalam mewujudkan ikatan pernikahan itu. Aamiin.

Jadi, setelah acara mempertemukan Azizah dan Saiful, Ust Yusuf Mansur kemudian menyampaikan bahwa dengan menuliskan semua beban kita, hal itu merupakan salah satu cara kita untuk curhat ke Allah.

“Lampirkan semua keluh kesahmu lalu tujulah Allah day by day,” ungkapnya.

Karena Allah tempatnya meminta, Allah Maha Besar, lanjutnya.

Kemudian peserta disuruh untuk membalikan telapak tangan secepat mungkin. lagi, lagi dan lagi.

“Ingat Allah lebih mampu merubah segala sesuatu melebihi cepatnya kita membalikan telapak tangan,” tuturnya.

Jangan takut akan segala permasalahan yang menimpa kita, karena kita punya senjata utama, senjata itu adalah Al Qur’an Nul Karim. Kebahagiaan kita adalah saat membaca Al Qur’an dan mempelajari maknanya.

Ada EMPAT kunci KEBAHAGIAAN dalam hidup ini;

Pertama: Hafalkan Al Qur’an satu hari satu Ayat.

Kedua: Hafalkan juga terjemahannya

Ketiga:Khatamkan Al Qur’an satu hari satu lembar

Keempat: Khatamkan juga terjemahannya satu hari satu lembar.

Lalu apa dengan empat kunci diatas maka hidup kita akan berubah?

Tentu saja BERUBAH! namun catatan yang sudah dituliskan sebelumnya tidak akan berubah dalam sekejap butuh waktu untuk mengubahnya.

Tapi hey lihatlah!

Dalam catatan harian kita yang tertulis:

Saya punya hutang milyaran

Saya sedang sakit parah

Saya belum menemukan jodoh.

maka dibawah catatan-catatan itu tertulis,

Alhamdulillah saya sudah hafal satu ayat Al Qu’ran dan memahami terjemahannya,

Alhamdulillah saya telah khatam satu lembar Al Qu’ran satu lembar beserta terjemahannya.

Maka dengan begitu langkah kita akan mendapatkan bimbingan dari Allah.

“Allah Wil Guide You,” tegas ust Yusuf Mansur. Ust Yusuf Mansur kemudian menceritakan seorang pria bernama Mansur yang hidupnya berawal dari keterpurukan namun dengan menjalankan EMPAT KUNCI kebahagiaan itu hari demi hari hidupnya semakin berubah ke arah yang lebih baik lagi.

Segala keraguan, keputusasaan dan ketergesa-gesaan sesungguhnya adalah perbuatan syaiton, maka tetaplah istiqamah untuk senantiasa menjadi sahabat Al Qur’an. Dimana setiap hari ada interaksi kita dengan Al Qur’an.

Tidak Ada Kata terlambat, jadikan malam ini sebagai momentum perubahan,

DREAM!PRAY!ACTION!

MIMPI.DOA.DAN BERGERAKLAH!

Ingat Allah Maha Besar.

Semua bisa terjadi atas kehendakNya

Kun Fayakun
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Tuesday, 7 May 2013

Tips Sederhana Mengajarkan Anak Menghafal Al Quran

 Dewi Yamin     08:59     mengajarkan anak menghafal al quran     No comments   


Telah kita ketahui betapa besar pahala mengajarkan Al-Quran, sebagaimana hadits berikut:
عن عثمان بن عفّان رضي الله عنه عنِ النبيِّ صلى الله عليه و سلّم قال : خيركم من تعلّم القرآن و علّمه
Dari ‘Utsman radhiyallahu’anhu,  dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari no.5027)
Dalam hadits ini tidak ada pembatasan usia tentang usia berapa kita belajar dan  siapakah orang yang kita ajari. Maka kita mengajarkan Al Quran kepada anak juga termasuk kedalam cakupan hadits ini. Namun demikian, tidak semua wanita dapat mengajarkan Al Quran kepada anak (baik anak kandung atau selainnya) dengan baik.
Mengingat begitu besarnya keutamaan mengajarkan Al Quran, saya ingin berbagi tips kepada para pembaca sekalian yang saya ambil dari buku Kurikulum Pendidikan Anak Muslim yang ditulis oleh Syaikh Fuhaim Musthafa.
  • Sebelum pengajar mulai membacakan surat, ia harus mengingatkan anak agar memusatkan perhatiannya terhadap apa yang akan dibacakan. Yang demikian itu supaya hal-hal berikut dapat terwujud:
  • - Anak menyimak bacaan pengajar sehingga bisa menirukan setiap harakat huruf, ketika berhenti saat waqaf pada tempat –tempat berhenti serta cara mengucapkan huruf per huruf secara benar.
    - Hati anak menjadi khusyu’, tenang, dan menghormati bacaan Al Quran saat mendengarkannya.Melatih anak membaca Al-Quran langsung dari mushaf. Di samping itu juga memperkenalkan kepadanya tanda-tanda waqaf dan istilah-istilah untuk memperbaiki bacaan pada setiap ayat seperti, mad, idgham, sukun, menebalkan hurufqalqalah, memperjelas makhraj (tempat keluarnya) setiap huruf, hamzah washal,hamzah qatha’   dan lain sebagainya.
  • Sebelum pengajar membacakan surat, ia memulai dengan pembicaraan ringan yang menjadikan anak semangat mempelajari surat tersebut dan memahami maknanya.
  • Memperdengarkan bacaan Al Quran pada pendengaran anak dengan bacaan yang khusyu’ lebih dari satu kali.
  • Anak diminta membaca surat itu sepenggal –penggal secara bersama-sama lebih dari satu kali
  • Sementara itu sang pengajar membenarkan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada anak saat membaca Al Quran.
  • Pengajar menyuruh beberapa anak mengulangi surat yang sudah dibacakan secara bersamaan. Kemudian menyuruh beberapa anak yang lain dan seterusnya.
  • Setelah itu pengajar menyuruh anak satu per satu membaca Al Quran, pengajar menyuruh salah seorang anak untuk membaca Al Quran  setelah ia memberi contoh bacaannya. Kemudian meminta anak lainnya melakukan hal serupa, dan seterusnya.
  • Pengajar hendaknya mendiskusikan makna surat kepada anak  dengan memberikan pertanyaan ringan. Hingga pengajar benar-benar mengetahui bahwa seluruh anak sudah memahami makna surat dengan baik.
  •  Pengajar Al-Quran harus menanamkan dalam jiwa anak bahwa mempelajari Al-Quran adalah ibadah. Allah ta’ala memberikan pahala yang sangat besar.
  • Pengajar harus mempunyai target pada pertemuan itu anak harus mengulangi ayat-ayat yang diajarkan dengan membacanya berkali-kali.
  • Harus diperhatikan oleh pengajar yaitu membenarkan bacaan anak supaya jangan sampai salah sedikitpun. Karena yang sedikit itu akan dibawa sampai dewasa jika tidak dibetulkan.
  • Menjadi catatan untuk pengajar bahwa anak difahamkan dengan makna ayat-ayat yang dia pelajari dengan pemahaman sederhana, sesuai tingkatan akalnya.
Dalam mengajar tentu saja pasti ada hambatan-hambatan, maka hendaklah selalu berdo’a kepada Allah supaya diberi kesabaran dan keteguhan niat. Karena terkadang dikarenakan hambatan-hambatan yang ada, seorang pengajar menjadi putus asa.

Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Tips Mengajari Anak Menghafal Al Qur'an

 Dewi Yamin     08:49     tips mengajari anak menghafal al quran     No comments   


Kata seorang teman, menjadi penghafal Quran itu diibaratkan  menjadi pasukan khusus Allah. Dan tahu sendiri, yang namanya proses menjadi pasukan khusus secara aslinya juga tidak mudah. Ada tahapannya. Ada perjuangannya. Bahkan mungkin ada derai tangis karena letih dan luka.

Sekarang kita, sebagai orangtua, sedang menyiapkan pasukan khusus itu. Para penghafal Al-Qur’an. Penjaga Kalamullah. Sebagai sebab dari kehendak Allah bahwa Al-Qur’an akan terjaga. Bukan hanya menyiapkan, tapi diri kita sendiri pun tentu juga berusaha. Tak mau kalah dengan para pasukan kecil.

Tips ini bukan saya yang membuat. Tapi saya kumpulkan dari berbagai sumber. Utamanya ya para penghafal Al-Qur’an itu sendiri dan yang telah mempraktekkannya kepada anaknya.

1. Jangan targetkan banyak hafalan , yang penting tajwidnya benar

Karena kalau tajwid sudah benar, untuk selanjutnya lebih mudah insyaAllah. Untuk prakteknya, mungkin setiap orangtua beda-beda. Ada yang menunggu anaknya benar-benar siap menerima pelajaran tahsin (misalnya 7 tahun).  Ada juga yang memilih men-talqin (membacakan Al-Quran kepada anak, kemudian diikuti oleh sang anak) sang anak sejak usia balita. Tentu saja men-talqin nya juga dengan tajwid yang benar.

Lalu bagaimana jika anak sudah bisa membaca Al-Qur’an? Apakah dibiarkan menghafal sendiri kemudian setoran?

Yang namanya anak belum fasih bicara itu wajar. Namanya juga lidah anak-anak. Yang paling penting kita terus memperdengarkan bacaan yg BENAR.

2. Selagi anak itu tahsin dan tajwidnya belum bagus, jangan disuruh menghafal sendiri.

Tapi harus ditalqin. Nanti dengan sering mendengar yang benar, lidah anak akan mencontoh yg benar itu. Sembari itu, anak juga tetap diajari tahsin.

Catatan pengingat, menjadi penghafal Al-Qur’an dan mendidik buah hati menjadi penghafal Al-Qur’an butuh kesabaran besar. Plus lagi karunia dari Allah. Maka seperti biasa, selain berusaha, jangan lupa berdoa, agar kita dipermudah dalam setiap ibadah yang kita lakukan. Aamiin.
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Metode Menghafal Al Qur'an Untuk Anak

 Dewi Yamin     08:43     metode mengahafal al quran untuk anak     No comments   


Kemampuan anak kecil untuk menghafal tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab berdasarkan realitas menunjukkan bahwa anak kecil mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk merekam dan menghafal melebihi kemampuan orang dewasa. Apabila usia anak lebih dari dua tahun atau mendekati usia tiga tahun, maka inilah saatnya orang tua mulai gencar mendidik anak untuk menghafal al-Qur’an. Dalam situasi seperti ini, orang tua bisa memulainya dengan surat-surat pendek.

Add caption
Berikut ini beberapa metode mendidik anak menghafal al-Qur’an pada fase kanak-kanak, diantaranya adalah :

1. Metode Merekam Suara Anak
Hati manusia cenderung senang mendengarkan suara yang indah dan terbawa pada alunan suaranya. Orang yang mendengarkan suara indah tidak seperti mendengarkan suaranya sendiri. Anak akan merasa senang mendengarkan suaranya sendiri.

2. Metode Menggunakan Video
Alat ini merupakan sarana pendidikan yang paling baik hasilnya bagi anak, apabila digunakan dengan baik dan benar. Dengan cara orang tua merekam bacaan al-Qur’an anak dengan handycam. Kemudian hasilnya ditampilkan dalam sebuah televisi. Dengan metode ini anak akan merasa senang dan menirukan apa yang dibaca, baik itu dilihat sendiri atau bersama teman-temannya.

3. Metode Isyarat Tangan
Dalam metode ini, orang tua memperagakan perilaku sehari-hari yang ada kaitannya dengan al-Qur’an. Sebagai contoh :
“Wa”….(sambil mengucapkan kata wa, tangan diayunkan setengah lingkaran, membentuk isyarat kata wa, yang artinya dan)
“Laahu”, jari telunjuk menunjuk keatas (yang bermakna Allah,Tuhan)
“Yuhibbu”, kedua tangan seolah-olah memeluk sesuatu (bermakna mencintai)
“Muthahhirin”, kedua tangannya memperagakan gerakan orang yang sedang mandi/mencuci

Sehingga lengkaplah ayat yang dimaksud, yakni :
(Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih)

4. Metode Permainan
Metode ini diterapkan sesuai dengan permainan yang disukai anak. Sebagai contoh : permainan yang mengajarkan konsep sebab akibat dari makna ayat yang dimaksud. Misalnya: ketika mengajarkan ayat “Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih”, anak diajari bermain kotor-kotoran, lalu mandi, sehingga anak mengerti bahwa mandi itu perlu karena kalau tidak mandi badannya terasa gatal.

5. Metode Cerita
Banyak sekali metode yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar antara lain adalah metode cerita atau kisah. Metode cerita merupakan salah satu dari metode-metode mengajar lainnya yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Pendidikan dengan metode cerita mempunyai daya tarik tersendiri. Karena menghafal ayat al-Qur’an yang disertai penceritaan kisah dan hikmah yang terkandung dalam ayat atau surat tersebut melalui gaya naratif yang mempesonakan anak atau bisa juga melalui kisah-kisah dalam cerita bergambar. Dengan begitu makna ayat akan terpatri dalam jiwa anak.

6. Metode Sima’i
Sima’i artinya mendengar. Yaitu mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkannya. Metode ini akan sangat efektif bagi penghafal yang mempunyai daya ingat extra, terutama bagi penghafal yang tuna netra atau anak-anak yang mas?h di bawah umur yang belum mengenal baca tulis al-Qur’an. Cara ini bisa mendengar dari orang tua, guru atau mendengar melalui kaset.

Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Menghafal Al Qur'an Sejak Dalam Kandungan

 Dewi Yamin     08:37     bayi menghafal al quran     No comments   


Ingin tahu bagaimana cara mengajarkan anak menghafal Al Quran sejak bayi? Untuk bisa mendapatkan keturunan yang hafal Al Quran ternyata tidak hanya harus dilakukan setelah bayi lahir dan dewasa, justru pendidikan usia kandungan akan sangat menentukan bagaimana kelak cita-cita tersebut bisa diwujudkan. Orang tua mana yang tak bahagia dengan putera puterinya yang bisa hafidz Al Quran? 
Add caption
Sayangnya terkadang suri tauladan orang tua sendiri dalam hal mengajarkan keteladanan Al Quran pada sang buah hati masih kurang, sehingga si anak tak punya panutan yang kuat untuk menghafal dan memahami Al Quran setiap waktu. Penelitian ilmiah terkini menegaskan bahwa menghafal Al-Qur’an itu menambah kecerdasan. Apa ada orang yang punya perhatian tinggi kepada Al-Qur’an lalu Allah tidak memberikan hidayah dan taufik kepadanya ?
Ini dia langkah mudah cara mengajarkan anak menghafal Al Quran sejak bayi. Dengan cara ini Anda akan lebih mudah lagi mengajak anak Anda kelak bisa hafal Al Quran, dibanding hanya dengan paksaan keinginan Anda memiliki seorang anak yang hafidz tanpa menggunakan strategi yang jelas untuk bisa mewujudkannya. Beberapa cara mengajarkan anak menghafal Al Quran sejak bayi tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Semenjak dalam kandungan mulai diajarkan mengenalkan huruf Al Quran dan dilanjutkan dengan menghafal surat-surat pendek. Caranya adalah dengan membacakan langsung secara dekat ke arah perut sang ibu. Dibacakan dengan cara lambat dan diulang-ulang sebanyak tiga kali. Lakukan jadwal rutin misalnya dua kali dalam sehari. Jadikan ini sebagai sekolah bayi Anda yang pertama. Orang tua harus bekerja sama, baik ayah maupun ibu harus saling mendukung langkah tersebut.
  2. Rajin-rajinlah memperdengarkan lantunan murottal Al Quran kepada bayi dalam kandungan, baik oleh Anda maupun suami, atau juga bisa menggunakan mp3 murottal dari para syaikh. Putar sesering mungkin, terutama pada waktu-waktu shalat, magrib, hendak tidur dan sebagainya.
  3. Berdoalah selalu kepada Allah agar dikaruniai keturunan yang hafidz, dan terus juga dukung dengan contoh tauladan dari kedua orang tua.
Cara mengajarkan anak menghafal Al Quran sejak bayi tersebut telah terbukti membuat anak yang baru lahir menjadi lebih akrab dan mudah menghafal Al Quran.
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Galau Enggak Lah Yhow

 Dewi Yamin     08:27     menghilangkan galau     No comments   


Sebenarnya, tenang atau tidaknya, dan baik atau buruknya hidup kita, tergantung dari hati kita, seperti yang diungkapkan Rasulullah saw : “Ingatlah bahwa dalam jasad ada sekerat daging, jika ia baik, maka baiklah jasad seluruhnya; jika ia rusak, maka rusaklah jasad seluruhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim).
Add caption
Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya posisi hati dalam tubuh manusia, hati tidak hanya sekerat daging, tetapi juga penentu aqidah, penentu budi pekerti dan penentu keputusan terbesar seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits Arbain Nawawiyah bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, yang artinya “Mintalah fatwa kepada hatimu sendiri. Kebaikan adalah apa-apa yang menentramkan jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah apa-apa yang mengusik jiwa dan meragukan hati, meskipun orang-orang memberi fatwa yang membenarkanmu.” (H.R Imam Ahmad bin Hambal dan Iman Ad-Darani)
Kegundahan hati yang disebabkan oleh problematika hidup yang penuh dengan konflik, persoalan-persoalan, keinganan-keinginan duniawi kita dan segala macam tantangan, bisa menyebabkan hati kehilangan cahaya-Nya sehingga perlu segera ditemukan terapinya. Allah yang Maha Ar-Rahman dan Ar-Rahim telah memberikan solusi-solusi kegundahan hati dengan obat mujarab yaitu ayat-ayat dalam Al-Quran. Salah satu firman-Nya yang artinya “Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji” (Q.S Ibrahim: 1).
Kebanyakan teman-teman yang curhat bertanya, kenapa saya diuji seperti ini? Sebenarnya jawaban pertanyaan ini sudah ada di Al Quran di Surah Al-Ankabut ayat : 2-3 : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) hanya dengan mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Surah Al Ankabut {29} : 2-3).
Ujian bisa jadi sebagai sarana untuk meningkatkan iman kita atau sebagai penggugur dosa-dosa kita. Nabi Muhammad Saw bersabda: “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim). Jadi ujian dan cobaan, bisa sebagai penggugur dosa-dosa kita dan juga untuk mengangkat kita ke derajat keimanan yang lebih tinggi.
Kadang ada dari teman-teman mengeluh, bahwa mereka benar-benar merasa sudah tidak sanggup lagi menerima ujian-Nya yang terasa begitu berat dan menyakitkan, untuk teman-teman yang mengeluh dan merasa tidak sanggup menerima ujian-Nya yang terasa berat dan menyakitkan, cobalah buka Al Quran, dan temukan jawabannya di surah Al Baqarah ayat 286 sebagai berikut : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (QS. Al Baqarah {2} 286). Ini adalah jaminan dari Allah, dan pasti benarnya. Jadi bila ada dari kita yang masih merasa tidak kuat menerima ujian atau ketetapan-Nya yang terasa berat dan menyakitkan kita, maka berati kita tidak percaya dengan firman Allah dan secara tidak langsung kita telah menuduh Allah sebagai pembohong. Astaghfirullah…
Dan bila teman-teman masih bingung juga harus bagaimana menghadapi persoalan hidup yang berat tersebut, maka coba renungkan firman Allah di surah Al Baqarah ayat 45-46 sebagai berikut : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu’ (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali pada-Nya. ” (QS. Al Baqarah {2} : 45-46).
Ada juga dari teman-teman yang curhat dan merasa tidak puas dengan takdir Allah, karena merasa sudah berusaha sekuat tenaga untuk meraih keinginan tapi tidak tercapai, maka temukan jawabannya di surah Al-Baqarah ayat 216 : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah {2} : 216). Sebaiknya kita tetap selalu berprasangka baik terhadap Allah Swt Yang Maha mengetahui apa yang paling baik untuk semua hamba-Nya. Percayalah, Allah lebih mengetahui apa yang paling baik, paling cocok dan paling tepat untuk kita.
Teman-teman, memang kadang tidak gampang menerima kenyataan, khususnya yang tidak sesuai dengan keinginan kita atau yang kita rasakan berat dan pahit. Cuma kalau kita pikir-pikir, diterima atau tidak, takdir dan ketentuan Allah tetap berlaku. Tidak ada yang bisa kita lakukan selain menerima dan menghadapi kenyataan serta berserah diri kepada Allah dan mengembalikan semua kejadian kepada Penguasa setiap kejadian atau dengan kata lain bertawakkal kepada Allah Swt. Ingatlah, bahwa Allah tidak akan pernah membebani kita melebihi kemampuan kita.
Dan kita harus yakin bahwa Allah tidak pernah menyulitkan hamba-Nya dan tidak pernah membuat Hamba-Nya menderita, pasti ada maksud lain yang ingin Dia sampaikan dibalik ujian yang diberikan dan pasti ada hikmah yang tersembunyi yang kadang butuh waktu bagi kita untuk memahaminya. Dan kita harus yakin dengan seyakin-yakinnya, Allah Swt yang menciptakan kita, pasti sangat tahu keadaan kita dengan sangat rinci, jadi tidak akan pernah ada dalam kehidupan kita, beban persoalan yang over dosis. Kita pasti sanggup menerima semua ujian yang diberikan-Nya, asalkan kita kuat iman dan sabar.
Sebenarnya yang paling mendasar yang kita perlukan hanyalah kemampuan kita untuk menenangkan diri disertai dengan Istighfar dan tawakal karena kalau kita membiarkan kegalauan hati dan pikiran menguasai kita, maka hanya stres yang akan kita dapatkan.
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Keutamaan Istighfar

 Dewi Yamin     08:19     keutamaan istighfar     No comments   


1. Istighfar Merupakan Sebab Diampuninya Dosa-dosa dan Dihapuskannya Kesalahan-kesalahan
Anas ra meriwayatkan bahwasanya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda; “Allah SWTberfirman, “Wahai anak Adam, ketika engkau berdoa kepada-Ku dan mengharap (ampunan)-Ku, maka Aku mengampunimu atas dosa-dosa yang ada padamu dan aku tidak mempedulikannya. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai mega di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu dan tidak mempedulikan (atas dosa yang engkau lakukan).” (HR. Tirmidzî)
2. Istighfar Merupakan Salah Satu Sebab Pendatang Rizki
Istighfar merupakan sebab utama untuk mendatangkan rizki, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh, “Maka aku katakan kepada mereka, “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Nuh [71]:10-12)
3. Istighfar Merupakan Penyebab Masuk Surga
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits menyatakan keutamaan dari bacaan Sayyidul Istighfar. Beliau bersabda “Barang siapa yang membacanya (Sayyidul Istighfar) pada permulaan siang hari dengan penuh keyakinan dan dia meninggal pada siang itu sebelum masuk waktu sore, maka dia termasuk ahli surga. Barangsiapa yang membacanya pada permulaan malam hari dengan penuh keyakinan dan dia meninggal pada malam itu sebelum masuk waktu subuh, maka dia termasuk ahli surga.” (HR. Bukhari)
4. Istighfar Merupakan Sebab Terangkatnya Derajat Setelah Meninggal Dunia
Abu Hurairah meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu lantas bertanya, “Wahai Tuhanku, bagaimanakah aku mendapatkan semua ini ?”Allah menjawab, “Disebabkan bacaan istighfar yang dilakukan oleh anakmu untukmu.”(HR. Ahmad)
Hal ini sesuai dengan hadits Nabi SAW, yang berbunyi  “Ketika seorang anak Adam meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal; shadaqoh jariyah atau ilmu yang bermanfaat baginya atau anak shalih yang mendoakannya.”(HR. Muslim)

Add caption
Berikut beberapa hadits Rasulullah SAW tentang Istighfar :
Rasulullah SAW bersabda:  “Barangsiapa senantiasa membaca istighfar, maka Allah akan menjadikan baginya dari tiap-tiap  kesulitan suatu jalan keluar, dan dari setiap kesusahan suatu jalan keluar, serta Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duga.” (HR. Muslim dan HR.Abu Daud dan Nasa’i).
Kebiasaan beristighfar sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Tercatat dalam sebuat riwayat Imam Muslim bahwa Rasulullah SAW (memberi pelajaran kepada umatnya) senantiasa beristighfar setiap hari tidak kurang dari 70 kali. Bahkan di riwayat Imam Bukharibeliau beristighfar setiap hari lebih dari 100 kali (HR.Bukhari Muslim).
Dari Al Aghor Al Muzani r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda:  “Bahwasanya terkadang timbul perasaan yang kurang baik dalam hati dan aku membaca istighfar (mohon ampun) kepada Allah seratus kali dalam sehari”. (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Demi Allah, sesungguhnya aku mohon ampun dan bertaubat kepada Allah lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari”. (HR. Bukhari)
Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda:  “Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan menghilangkan kalian dari muka bumi dan Allah akan mendatangkan suatu kaum lain yang berbuat dosa, lalu beristighfar (memohon ampun) kepada Allah Ta’ala. Dan Allah mengampuni mereka”. (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar r.a, ia berkata: “Kami menghitung Rasulullah SAW membaca, yang artinya :Ya Tuhan, ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang) ..sebanyak seratus kali dalam satu majlis”. (HR. Abu Dawud & At Tirmidzi)
Dari Ibnu Mas’ud r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda:  “Barangsiapa yang berdoa: “Astaghfirullaahalladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaihi” (Saya mohon ampun kepada Allah Dzat yang tidak ada sesembahan yang benar melainkan Dia yang Maha Hidup, lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya dan saya bertaubat kepada-Nya), maka diampunilah dosa-dosanya walaupun lari dari perang”. (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi & Al Hakim, Berkata Al Imam An Nawawi: hadits ini shahih berdasarkan syarat Al Bukhari & Muslim)
Berikut Sayyidul Istighfar  yang saya kutip dari  HR. Bukhari dan Nasa’i :
Allahumma Anta Robbi Laa Illa Ha Illa Anta Kholaqtanii Wa Ana ‘abduka Wa Ana ‘Alaa “ahdika Wa Wa’dika Mas Tatho’tu Wa A’uudzu Bika Min Syarri Maa Shona’tu Wa
Abuu-u Laka Bini’matika ‘Alayya Wa
Abuu- U Laka Bidzanbii Faghfirlii
Fainnahu Laa Yaghfirrudz Dzunuuba
Illa Anta
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu, aku berada dalam genggaman janji-Mu dan ancaman-Mu menurut kehendak-Mu.Aku berlondung kepada-Mu dari kejelekan yang aku perbuat. Aku mengakui dengan nikmat-Mu kepadaku dan aku telah melakukan dosa, maka ampunilah aku dan sesungguhnya tidak ada yang mengampuini dosa selain Engkau.
Karena itu, marilah kita perbanyak membaca Istighfar dalam setiap kesempatan yang ada, jangan menghitung jumlah istighfar kita, tapi kita istighfar saja terus sebanyak-banyaknya dalam tiap waktu dan kesempatan yang ada. Baik itu setelah shalat fardhu dan atau shalat sunnah, atau saat kita sedang bekerja melakukan segala aktifitas kita. Baik saat kita sedang di rumah atau sedang dalam perjalan. Kita iringi seluruh gerak langkah kita dengan istigjfar secara terus menerus.
Insya Allah hal tersebut akan menghadirkan  ketenangan bagi kita, karena pada prinsipnya, saat beristighfar atau saat kita berzikir, maka itu adalah saat kita bersama Allah SWT, sebagaimana tertulis dalam hadits qudsi : ”Aku selalu mengikuti sangkaan hamba-Ku terhadap diri-Ku dan Aku selalu menyertainya ketika ia berzikir kepada-Ku.  Jika ia berzikir dalam hati, Akupun berzikir padanya dalam diri-Ku, dan jika ia berzikir pada-Ku didepan umum, Akupun berzikir padanya dimuka umum yang lebih baik dari golongannya, dan bila ia mendekat pada-Ku sejengkal Aku mendekat padanya sehasta dan bila ia mendekat pada-Ku sehasta Aku mendekat padanya sedepa  dan bila ia datang kepada-Ku berjalan Aku datang kepadanya berlari”. (HR Muslim)
Dan siapapun yang terus berzikir kepada Allah, maka hatinya akan tenang, sebagaimana tertulis dalam firman Allah :  Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Arra’du :28)
Perhatikan juga firman Allah SWT berikut ini : ”Karena itu, ingatlah/berzikirlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni’mat) –Ku”. (Al Baqarah 152)
Setelah kita mengetahui perintah Allah SWT kepada kita semua untuk senantiasa beristighfar dan manfaat istighfar.  Serta mengetahui apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang selalu beristighaf sebanyak 100 kali dalam sehari. Mari kita tanyakan pada diri kita sendiri, seberapa banyakkah kita beristighfar setiap harinya?  Bila ternyata masih sedikit, maka perbaikilah, perbanyaklah istighfar seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Newer Posts Older Posts Home

Popular Posts

  • Bisnis Kos Yang Menjanjikan
    Bisnis kos-kosan cenderung stabil di Indonesia, terutama di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan kota besar lainnya kar...
  • Tips Memilih Lokasi Yang Tepat Untuk Bisnis Anda
    Bagi  Anda yang ingin memulai atau merintis suatu usaha terutama dalam hal berdagang atau berjualan pastinya Anda akan memikirkan bagaimana ...
  • Cara Meningkatkan Pengalaman Berbelanja Online Anda
    Belanja online sangat nyaman tetapi pilihan yang Anda buat sebelum dan selama berbelanja dapat menentukan pengalaman yang Anda peroleh dan ...
  • Waspadai Kolesterol Tinggi
    Kolestrol Kolesterol adalah zat yang fungsinya sangat penting bagi tubuh. Sebenarnya zat ini merupakan zat lemak yang dikenal sebagai...
  • Ketemu Juga Minyak Telon Wangi Buat Izdihar
    Minyak telon yang sedep... Ni aku mau berbagi kisah petualangan (cieee kaya mau ngapain yak... ) nemuin minyak telon yang cocok buat dede ...
  • 5 Strategi Agar Apartemen Anda Cepat Tersewa Atau Terjual!
    Apakah Anda berencana menyewakan atau menjual apartemen? Menemukan penyewa atau pembeli dalam waktu cepat tentu bukan perkara mudah. Tapi ...
  • Syarat dan Rukun Puasa Ramadhan
    Syarat Wajib Puasa Syarat wajibnya puasa yaitu: (1) islam, (2) berakal, (3) sudah baligh, dan (4) mengetahui akan wajibnya puasa. Ruku...
  • Panduan Bila Anda Ingin Menyewa Atau Menyewakan Rumah
    Menyewa rumah, biasanya menjadi pilihan bagi mereka yang sering berpindah tempat tinggal karena pekerjaan, atau keluarga kecil yang belum ma...
  • Metode Menghafal Al Qur'an Untuk Anak
    Kemampuan anak kecil untuk menghafal tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab berdasarkan realitas menunjukkan bahwa anak kecil mempunyai k...
  • Tips Agar Kita Segera Naik Haji
    Haji, rukun islam kelima kita, adalah salah satu ibadah yang menjadi impian banyak muslim. Ibadah yang begitu membekas dan bermakna bag...

Recent Posts

Unordered List

Pages

  • Home

Text Widget

Blog Archive

  • ►  2015 (12)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2014 (10)
    • ►  January (10)
  • ▼  2013 (45)
    • ►  December (6)
    • ►  August (8)
    • ►  June (2)
    • ▼  May (14)
      • Menyambut Ramadhan
      • 3 Nasehat Yusuf Mansur
      • Wanita Yang Dirindukan Surga
      • Orang yang Dicintai Allah SWT
      • Arti Cinta kepada Allâh Ta'âla
      • 4 Kunci Kebahagiaan Hidup
      • Tips Sederhana Mengajarkan Anak Menghafal Al Quran
      • Tips Mengajari Anak Menghafal Al Qur'an
      • Metode Menghafal Al Qur'an Untuk Anak
      • Menghafal Al Qur'an Sejak Dalam Kandungan
      • Galau Enggak Lah Yhow
      • Keutamaan Istighfar
      • Jadikan Al Qur'an Sahabat Kita
      • Keutamaan Menghafal Al Qur'an
    • ►  March (1)
    • ►  February (10)
    • ►  January (4)
  • ►  2012 (17)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (4)
  • ►  2011 (17)
    • ►  October (7)
    • ►  September (2)
    • ►  August (8)

Blog Archive

  • ► 2015 (12)
    • ► November (3)
    • ► September (2)
    • ► August (5)
    • ► July (1)
    • ► March (1)
  • ► 2014 (10)
    • ► January (10)
  • ▼ 2013 (45)
    • ► December (6)
    • ► August (8)
    • ► June (2)
    • ▼ May (14)
      • Menyambut Ramadhan
      • 3 Nasehat Yusuf Mansur
      • Wanita Yang Dirindukan Surga
      • Orang yang Dicintai Allah SWT
      • Arti Cinta kepada Allâh Ta'âla
      • 4 Kunci Kebahagiaan Hidup
      • Tips Sederhana Mengajarkan Anak Menghafal Al Quran
      • Tips Mengajari Anak Menghafal Al Qur'an
      • Metode Menghafal Al Qur'an Untuk Anak
      • Menghafal Al Qur'an Sejak Dalam Kandungan
      • Galau Enggak Lah Yhow
      • Keutamaan Istighfar
      • Jadikan Al Qur'an Sahabat Kita
      • Keutamaan Menghafal Al Qur'an
    • ► March (1)
    • ► February (10)
    • ► January (4)
  • ► 2012 (17)
    • ► December (7)
    • ► November (6)
    • ► October (4)
  • ► 2011 (17)
    • ► October (7)
    • ► September (2)
    • ► August (8)
by Dewi yamin. Powered by Blogger.

Video of the Day

Most Trending

  • Ketemu Juga Minyak Telon Wangi Buat Izdihar
    Minyak telon yang sedep... Ni aku mau berbagi kisah petualangan (cieee kaya mau ngapain yak... ) nemuin minyak telon yang cocok buat dede ...
  • Makanan Penyebab Keputihan
    Sobat, ternyata ada beberapa makanan yang bisa memicu terjadinya keputihan pada wanita. Kita lihat yuk apa saja ... makanan penyebab kep...
  • 6 Cara Menghilangkan Jerawat Dan Bekasnya
    6 Cara Menghilangkan Jerawat Dan Bekasnya Dengan Cepat Perawatan Lase r Ada satu kata yang sering jadi momok bagi semua orang teruta...
  • Metode Menghafal Al Qur'an Untuk Anak
    Kemampuan anak kecil untuk menghafal tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab berdasarkan realitas menunjukkan bahwa anak kecil mempunyai k...
  • Syarat dan Rukun Puasa Ramadhan
    Syarat Wajib Puasa Syarat wajibnya puasa yaitu: (1) islam, (2) berakal, (3) sudah baligh, dan (4) mengetahui akan wajibnya puasa. Ruku...
  • Minuman Isotonik Alami
    Akhir - akhir ini udara terasa panas ya... Sobat harus waspada jangan sampe tubuh sobat mengalami dehidrasi ( kekurangan cairan). Minuman is...

Sample Text

Copyright © Diary Dewi Yamin | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates